setiap pagi kau tuang cinta-cinta ke dalam cangkir
terbaca dengan mudahnya pada asap dan hening teh
lalu dengan cinta menglir ke dalam tubuh
kami mulai perlawatan
kumpulkan luka-luka dan khabar DERITA
semenTaRA HaTIMu tak pernah ragu tak pernaH PuRa-PurA
PaDa KeluH kEsaH kesedihan hati
petang hari setelah perlawatan
kau sisir luka-LuKA dari baju kami
laLUh lelaplaH mata dalam TidUr
sementara kau rajut jalinan cinta untuk kau tuang esok
ke dalam cangkir-cAnGkiR kami.
SAKA WANA BAKTI
HeWaN" TeRRoRRIs
PeRingAtan KePAda KAliaN SemuA
JaNGaN BAngGA DangAn
PAkaIn YAng KitA PAkAI
saAt Ini KAreNa PakAiAn
TErAkhiR kiTA aDalAh
KaiN KAFanJAnGan BanggA DenGan KeNDaraN anDa
KAreNA KenDAraan KIta Yang Akan MenganTar KIta Ke RUmah TERekhir Adalah KEraNda
JAngAn BaangGa DgaN TEMPat TIdUR yAMg empouk KAreNa TEmpat tidar Kita YAng TERAkhir AdALah TanaH
JAngAn BAngGa KAreNA mEMilKi RumAh Yang MEWAh DAn luAS
KAreNa ruMAh KIta YAng TerAkhir AdlAh RUmaH yang SEmPIT YAItu KuBURAN
JAngAn BAngGa Gelar yAng DImilIki KAreNa GELar YAng TEraKHIr AdaLah ALMARHUM
Sabtu, 28 Agustus 2010
beberapa PUISI
mengalahkan aku bukan tuak menggelegak
cumbu-buatan satu biduan
kujauhi ahli AGAMA serta lembing-katanya
aku hidup
dalam hidup dimata tampak bergerak
dengan cacar melebar,barah bernanah
dan kadang sau senyum kukucup-minum dalam dahaga.
cumbu-buatan satu biduan
kujauhi ahli AGAMA serta lembing-katanya
aku hidup
dalam hidup dimata tampak bergerak
dengan cacar melebar,barah bernanah
dan kadang sau senyum kukucup-minum dalam dahaga.
Langganan:
Postingan (Atom)